Adintyo, staf program di sebuah lembaga masyarakat sipil, sering menghadapi dilema yang sama setiap kali membuat laporan atau unggahan di media sosial. Foto-foto dokumentasi kegiatan terlihat bagus, tapi seringkali ada hal-hal kecil yang mengganggu di latar belakang: misalnya orang yang lewat saat kegiatan rapat, sampah plastik berserak di lokasi, latar kabel listrik yang berantakan, dll. Hal-hal sederhana ini bisa mengalihkan perhatian dari pesan utama yang ingin disampaikan.
Dulu, solusinya tidak mudah. Menghapus objek dari foto membutuhkan keahlian desain atau biaya tambahan untuk menyewa desainer. Tapi kini, teknologi kecerdasan buatan (AI) menyediakan solusi praktis bagi siapa pun yang bekerja di ranah sosial.
Tantangan Visual di Dunia Aktivisme
Aktivis, jurnalis komunitas, dan pembuat konten media sosial kerap menghadapi kendala dalam memproduksi materi visual yang menarik. Banyak di antara mereka memiliki pesan penting untuk disebarkan, tetapi terbatas oleh kemampuan teknis atau sumber daya. Menurut laporan dari The SMERU Research Institute (2022), tantangan terbesar bagi banyak aktor masyarakat sipil di Indonesia bukan hanya akses ke internet atau perangkat, melainkan keterbatasan dalam literasi dan kompetensi digital — terutama di luar wilayah Jawa dan perkotaan. Sementara itu, Indonesia’s Digital Society Index (2023) yang disusun oleh CSIS Indonesia menunjukkan bahwa skor pada pilar Digital Skills masyarakat Indonesia masih berada di kisaran 52,7 dari 100, menandakan kesenjangan signifikan dalam kemampuan digital yang merata.
Padahal, di era dominasi media sosial, kekuatan visual memainkan peran besar. Konten dengan gambar atau video terbukti menarik perhatian publik hingga enam kali lipat dibanding teks biasa. Dalam konteks kampanye isu lingkungan, hak asasi manusia, atau pemberdayaan ekonomi lokal, visual yang kuat bukan hanya pemanis, melainkan alat komunikasi strategis.
Solusi Sederhana dari Teknologi AI
Kini teknologi pengolah gambar semakin banyak dan mudah dijangkau. Salah satunya adalah Canva, layanan pengolah gambar yang mulai menjadi pilihan utama pengguna awam. Fitur Hapus Objek di Canva menawarkan kemudahan yang dulu hanya bisa diakses lewat perangkat lunak profesional. Teknologi ini menggunakan algoritma AI untuk memahami pola dan tekstur gambar, lalu secara otomatis menghapus objek yang tidak diinginkan dan menggantinya dengan latar yang tampak alami.
Dengan cara kerja sederhana — cukup menandai area yang ingin dihapus, dan dalam hitungan detik AI menyelesaikan sisanya — siapa pun kini bisa mengedit foto tanpa harus belajar software rumit. Semua proses dilakukan langsung di browser, cukup dengan koneksi internet.
Kemudahan ini membuka peluang baru bagi banyak organisasi kecil: mereka bisa memperbaiki kualitas visual tanpa biaya tambahan besar, dan bisa fokus pada hal yang lebih penting — menyampaikan pesan.
Dampak Nyata di Lapangan
Bagi organisasi lingkungan, misalnya, foto dokumentasi tentang deforestasi sering kali terhalang oleh elemen-elemen yang tidak relevan. Kemampuan dalam mengolah visual menjadi sangat krusial agar memusatkan perhatian publik pada isu utama. Bagi jurnalis komunitas, alat ini mempersingkat waktu produksi berita visual, sehingga liputan bisa dipublikasikan lebih cepat tanpa mengorbankan kualitas.
“Kami sering butuh dokumentasi untuk laporan dan publikasi, tapi sangat terbatas dengan waktu atau anggaran untuk desainer profesional. Tools AI seperti ini membuat kerja kami lebih efisien dan hemat biaya,” ujar Dizi, staf komunikasi sebuah NGO di Yogyakarta.
Selain mempercepat proses, alat ini juga meningkatkan kemandirian. Organisasi kini dapat melatih tim internal untuk menghasilkan materi visual yang konsisten dan berkualitas, tanpa ketergantungan pada pihak luar.
Panduan Singkat Menggunakan Fitur Hapus Objek di Canva

Langkah 1: Masuk ke Canva.
Buka Canva di browser dan login. Jika belum punya akun, daftar gratis dengan email dan password. Proses pendaftaran kurang dari satu menit. Setelah masuk, akan muncul dashboard dengan berbagai templat dan pilihan desain.
Langkah 2: Unggah foto.
Klik “Buat desain” di pojok kanan atas, pilih “Edit foto”. Atau langsung drag-and-drop foto dari folder ke canvas Canva. Platform ini mendukung format JPG, PNG, dan HEIC. Pilih foto dokumentasi kegiatan, kampanye, atau reportase yang ingin diedit. Pastikan foto punya resolusi cukup baik, minimal 1080px.
Langkah 3: Buka Menu Edit.
Setelah foto muncul di canvas, klik gambar untuk aktifkan toolbar. Pada panel kiri atau atas layar, cari dan klik menu “Edit foto”. Akan muncul berbagai opsi seperti filter, adjust, dan crop. Scroll ke bawah sampai ketemu “Penghapus Ajaib” biasanya ditandai ikon tongkat sihir.
Langkah 4: Tandai objek yang ingin dihapus menggunakan kuas (brush).
Klik untuk aktifkan Penghapus Ajaib. Kursor akan berubah menjadi brush tool. Gunakan kursor atau jari (untuk layar sentuh) untuk brush atau tandai objek yang ingin dihapus. Tidak perlu terlalu presisi, AI sudah bisa mendeteksi batas objek otomatis.
Sapukan brush pada area objek. Untuk objek besar, bisa sapukan beberapa kali sampai semua bagian tertandai. Jika salah menandai area, tekan Undo atau Ctrl+Z.
Langkah 5: Tunggu beberapa detik hingga AI menyelesaikan prosesnya.
Dalam 2-5 detik, sistem AI akan memproses permintaan. Algoritma akan menganalisis tekstur, warna, dan pola di sekitar objek, lalu kita bisa mengisi area yang dihapus dengan latar belakang natural. Jika hasilnya belum sempurna atau masih ada sisa objek, proses menandai area tersebut bisa diulangi beberapa kali. Untuk hasil lebih detail, sesuaikan ukuran brush.
Langkah 6: Periksa hasilnya, lakukan perbaikan kecil bila perlu.
Perbesar kanvas untuk melihat detail hasil editing. Periksa area yang baru dihapus untuk pastikan tidak ada garis aneh atau warna yang tidak cocok. Kalau ada yang kurang pas, gunakan brush yang lebih kecil untuk memperbaiki area tertentu.
Langkah 7: Unduh foto dalam format yang sesuai kebutuhan (PNG atau JPG).Setelah puas dengan hasilnya, klik “Download” di pojok kanan atas. Pilih format file: PNG untuk kualitas terbaik, atau JPG untuk ukuran lebih kecil yang cocok untuk web dan media sosial. Pilih juga kualitas resolusi yang dibutuhkan. File akan tersimpan di folder download dan siap dipublikasikan.
Gunakan dengan Etika dan Kesadaran
Meski menawarkan kemudahan, penggunaan AI dalam pengolahan visual juga memerlukan kesadaran etis. Dalam konteks jurnalisme dan dokumentasi faktual, keaslian tetap harus dijaga. Fitur hapus objek sebaiknya digunakan hanya untuk menghilangkan elemen yang tidak mengubah konteks peristiwa, bukan untuk memanipulasi fakta.
Selain itu, keterbatasan teknis masih ada — terutama pada gambar dengan bayangan kompleks atau pantulan. Dalam kasus tertentu, perbaikan manual mungkin tetap diperlukan.
Dari Menghapus ke Memberdayakan
Lebih dari sekadar alat penyunting, teknologi seperti ini mencerminkan semangat pemerataan akses terhadap teknologi. Kemampuan untuk membuat konten visual berkualitas kini tidak lagi terbatas pada mereka yang memiliki sumber daya besar. Aktivis, jurnalis warga, dan pegiat komunitas kini dapat memanfaatkan teknologi untuk memperkuat pesan dan memperluas jangkauan advokasi mereka.
Pada akhirnya, tujuan dari setiap inovasi bukan hanya memudahkan pekerjaan, tetapi memperluas akses dan partisipasi. Ketika hambatan teknis teratasi, yang tersisa adalah ruang bagi ide, pesan, dan suara dari akar rumput untuk terdengar lebih jelas.
Tips Praktis:
- Untuk objek dengan bayangan, hapus bayangan terlebih dahulu sebelum menghapus objek utamanya.
- Gunakan ukuran kuas yang sesuai dengan objek—jika ukuran terlalu besar area yang tidak diinginkan bisa ikut terhapus.
- Latar belakang dengan pola atau tekstur (seperti rumput atau dinding berpola) hasilnya akan lebih natural daripada latar belakang polos.
- Jika terdapat beberapa objek yang akan dihapus, lakukan satu per satu untuk hasil lebih akurat.
Tulisan ini merupakan bagian dari upaya CRI untuk memperkenalkan teknologi yang inklusif dalam mendukung kerja-kerja masyarakat sipil di era digital.


