ARTIKELBERITA

Kick-off Meeting Pacitan: Membedah Potensi Bencana Dan Akses Digital Sekolah

Dibaca 2 Menit

Peristiwa banjir bandang dan longsor 2017 menjadi memori tidak terlupakan bagi masyarakat Kabupaten Pacitan. Bencana ini mengakibatkan korban jiwa dan ratusan infrastruktur rusak berat. Kerusakan juga terjadi di 114 sekolah dasar, menengah, dan SMK. Berbagai fasilitas seperti jembatan dan rumah warga juga mengalami rusak berat. Termasuk areal pertanian, harta benda warga, serta rusaknya dokumen publik.

Peristiwa besar ini menjadi pembelajaran sekaligus pengalaman yang disampaikan peserta saat mengikuti Kick-Off Meeting Peningkatan Digital Untuk Sekolah Dasar di Daerah Rawah Bencana bersama BPBD, Dinas Pendidikan dan Kominfo. Selasa, 4 Februari, 2025 di Pacitan. Empat SDN yang hadir diikuti oleh SDN Pacitan, Ploso, Kembang, Sirnoboyo.

Kegiatan pertemuan ini bertujuan untuk membangun kolaborasi dan kerja sama antarpihak terkait pengembangan kegiatan literasi digital dan kebencanaan melalui program SCILLS yang didampingi oleh CRI dan Pujiono Centre.

Kabupaten Pacitan berada di kawasan pesisir selatan Jawa yang memiliki risiko rawan bencana. Mulai dari banjir, gempa, dan tsunami. Peningkatan konektivitas dan literasi digital ini diharapkan bisa membangun dalam melakukan mitigasi kebencanaan sekaligus membangun kesadaran keamanan internet bagi komunitas sekolah.

“Sekolah punya pengalaman akan bencana banjir. Termasuk saat masa Covid-19. Program ini diharapkan bisa membantu proses belajar melalui digital dengan baik,” kata Panji Dimas dari Pujiono Centre membuka acara Kick-Off Meeting ini.

Budiyanto, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Pacitan, mengatakan bahwa ada banyak potensi bencana yang terjadi di wilayah pesisir selatatan Pacitan. Berbagai bencana ini turut mengancam keberadaan sekolah yang berada di sekitar pesisir maupun area perbukitan di Pacitan.

“Ancaman internet itu terkait dengan banyaknya konten negatif. Ini tantangan bagi anak-anak saat ini,” ujarnya. Untuk itu, pendidikan mengenai literasi digital bagi para siswa sangat penting agar mereka mampu mengakses internet secara sehat dan positif. Menurutnya, pembelajaran jarak jauh saat pandemi Covid-19, juga menghadapi berbagai tantangan dan kekurangan. Mulai dari persoalan latar ekonomi orangtua siswa yang berbeda hingga tidak meratanya jaringan akses internet di wilayah Pacitan.

Kominfo Kabupaten Pacitan menekankan setidaknya ada empat pilar digital terkait pengembangan di wilayahnya. Pertama, pilar budaya digital agar warga memahami norma, nilai, dan budaya yang berlaku di dunia digital. Kedua, pilar aman digital agar warga mampu melindungi diri dan mengelola informasi pribadi dari ancaman digital. Ketiga, etika digital untuk memahami aspek moral dan perilaku saat menggunakan teknologi digital. Keempat, cakap digital, agar warga mampu memahami, menggunakan, dan mengelola perangkat digital dan platform teknologi.

Berbagai pilar ini diharapkan bisa membentuk ekosistem digital Pacitan yang sehat dan mengatasi berbagai tantangan yang ada. Mulai dari kondisi geografis, keterampilan memanfaatkan teknologi internet, peningkatan aspek ekonomi warga, serta melindungi data pribadi dari ancaman digital.

“Kita harus menyiapkan skenario terburuk saat listrik dan internet tidak ada. Sejauh ini radio paling efektif sebagai alternatif komunikasi saat kebencanaan,” ujar Erwin andri atmoko, Kepala BPBD Pacitan.

BPBD Pacitan menekankan bahwa pendidikan menjadi pintu penting menumbuhkan pendidikan kebencanaan bagi siswa melalui SPAB (Satuan Pendidikan Aman Bencana). Lembaga sekolah bisa mengambil peran untuk mengurangi dampak bencana di lingkungan sekolah. Termasuk menyiapkan tim siaga sekolah dalam menghadapi saat terjadinya bencana. /

Empat sekolah yang mengikuti pertemuan ini memandang bahwa program literasi digital di wilayah kebencanaan sangat penting bagi siswa, guru, dan orangtua. Berbagai pelatihan dan pendampingan bisa meningkatkan keterampilan mengenai digital sekaligus kewaspadaan terkait berbagai ancaman bencana di wilayah pesisir.

Related posts
ARTIKEL

Kick-off Meeting Tasikmalaya: Berdaya Di Tengah Keterbatasan Konektivitas Dan Risiko Bencana Alam

Sekolah Dasar Negeri Sindangkerta berada persis di bibir Pantai Cipatujah, Tasikmalaya Selatan. Setiap hari, sekolah ini terbiasa mendengar gemuruh ombak dari laut…
ARTIKELBERITA

Kck-off Meeting Trenggalek: Mengatasi Keterbatasan Konektivitas Internet Di Tengah Ancaman Bencana

Empat sekolah SDN Kabupaten Trenggalek, seperti Wonocoyo I, Wonocoyo II, Wonocoyo III, dan Nglebeng III mengikuti acara Kick-off Meeting Peningkatan Konvektivitas Dan…
ARTIKELBERITA

Kick-off Meeting Gunungkidul: Ekosistem Literasi Digital Di Area Rawan Bencana

Ada banyak tantangan dan tuntutan bagi dunia pendidikan saat melewati masa pandemi Covid-19. Seluruh aktivitas belajar di sekolah dihentikan untuk mengurangi sebaran…

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *