MAJALAH KOMBINASI

Edisi 59 : Muda Bertani Melek Informasi

Dibaca 1 Menit

Cukup tercenung saat mengamati angka-angka produksi pertanian Indonesia dalam peta global di pusat data FAO (badan PBB untuk urusan pangan dan pertanian) pada 2012. Ada begitu banyak pro­duk pertanian Indonesia yang berada di peringkat 10 besar dari sisi kuantitas. Ketakjuban makin bertambah tatkala melihat data BPS yang menyebutkan jumlah petani Indonesia justru menurun dalam 10 tahun terakhir.

Tidak hanya itu, masih menurut data BPS, pendapatan petani pun ma­sih memprihatinkan. Tidak perlu dibandingkan dengan jenis pekerjaan la­in, bahkan dibandingkan standar klasik pendapatan masyarakat miskin da­ri BPS sekalipun. Petani di sektor padi, palawija, perkebunan, peternak­an, kehutanan dan perikanan rata-rata pendapatannya tercatat Rp 3,57 juta per tahun. Sedangkan buruh tani jelas lebih rendah, yaitu Rp 1,82 juta per tahun.

Sebenarnya cerita tentang keberhasilan petani pun tidak sedikit. Mulai dari yang berhasil menerapkan pertanian organik hingga yang mampu memasok sayuran dan beras ke pasar-pasar modern. Lalu apa sebenarnya yang salah? Jawaban sederhananya mungkin adalah soal keberpihakan. Bila benar pemerintah berpihak pada petani, maka kebijakan yang dibuat pun akan lebih banyak memproteksi petani. Kalau media berpihak pada petani, maka setidaknya porsi berita atau informasi tentang petani pun tidak hanya pelengkap melainkan digarap serius baik kuantitas maupun kualitas. Jika kita memang berpihak pada petani, maka mestinya tidak membeli buah, sayur maupun beras impor.

Media komunitas, terutama yang berada di wilayah dengan basis peng­hi­dupan utamanya bidang pertanian, memiliki fungsi sangat strategis un­tuk membalikkan keadaan. Keberpihakannya mestinya jelas, yaitu kepada petani. Sehingga sirkulasi informasi di dalamnya pun bobot utamanya ada­lah soal pertanian, bukan mengekor media arus utama dengan soal politik nasional misalnya.

Apa yang dilakukan masyarakat Liku Dengen, juga Jogja Berkebun sedi­kit banyak menggambarkan dampak nyata informasi bagi kemajuan peta­ni. Bersama tulisan lain dalam edisi ini, semoga berbuah semangat keber­pihakan kita pada petani yang makin nyata.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *