Media komunitas sesungguhnya menyediakan peluang bagi masyarakat untuk mendapatkan akses informasi yang lebih seimbang di tengah terpaan media arus utama yang kental nuansa kapital dan kekuasaan politik. Namun kehadiran media komunitas justru belum mendapat perhatian yang layak.
Berbekal semangat kerelewanan, para pegiat media komunitas rupanya tidak sekadar duduk diam menyesali buruknya “nasib”. Mereka menyiasati beragam keterbatasan itu, antara lain dengan memanfaatkan media sosial. Media sosial dinilai menjadi strategi yang paling murah sekaligus ampuh untuk memperluas isu yang diangkat media komunitas. Gaung yang lebih besar diharapkan berdampak pada meluasnya dukungan terhadap upaya advokasi terkait permasalahan yang dialami komunitas.
Buku ini berisi paparan pengalaman langsung dari para pegiat media komunitas dalam memanfaatkan media sosial. Tulisan yang terangkum dalam buku ini menunjukkan bahwa media komunitas mampu bertahan bahkan berkembang di tengah pem batasan dan tekanan yang dialami. Dan semua dilakukan dengan semangat kerelawanan.