BERITA

Perkawinan Wikipedia dan Radio Komunitas Jadi Program Sisipan

Dibaca 1 Menit

Setelah melalui ujicoba tahap satu di Jagongan Media Rakyat 2010, perkawinan Wikipedia dan radio komunitas menjadi program kerja sisipan COMBINE Resource Institution (CRI). Program sisipan ini akan dikelola oleh divisi media selama delapan bulan (September 2010-April 2011) dan melibatkan radio komunitas serta organisasi pelajar dan mahasiswa daerah di Yogyakarta.

Demikian informasi yang disampaikan oleh Akhmad Nasir, Direktur CRI, dalam rapat singkat divisi media di Jalan KH Ali Maksum 183, Pelem Sewu, Sewon, Bantul (13/8). Menurutnya, perkawinan Wikipedia dan radio komunitas bertujuan untuk memperluas akses warga pada pengetahuan terbuka yang dikembangkan oleh Wikipedia.

“Selama ini Wikipedia hanya dapat diakses oleh kalangan pengguna internet, sementara itu jumlah pengguna internet sangat kecil dibandingkan jumlah penduduk Indonesia. Karenanya, CRI berusaha memperluas akses itu melalui program siaran Wikipedia di radio komunitas,” ujarnya.

Selain memperluas akses, program ini bertujuan untuk membumikan pengetahuan. Program siaran akan dibuat dalam bahasa daerah sehingga warga mudah memahami isinya. Pada tahap ujicoba, CRI telah melakukan kerjasama dengan Himpunan Mahasiswa Cilacap di Yogyakarta (HIMACITA) untuk program siaran berbahasa Banyumas, Keluarga Pelajar dan Mahasiswa (KPM) Jawa Barat untuk program siaran berbahasa Sunda, dan Ikatan Keluarga Pelajar dan Mahasiswa (IKPM) Lombok Tengah untuk program siaran berbahasa Sasak.

Selama delapan bulan, CRI akan bekerjasama dengan organisasi kedaerahan di Yogyakarta dan melibatkan jaringan radio komunitas di Indonesia. Dalam dua tahun belakangan ini ada 160 radio komunitas yang aktif melakukan pertukaran informasi lewat Portal Suarakomunitas yang dikembangkan oleh CRI. Karenanya, CRI tinggal menghubungkan aktivis mahasiswa daerah dengan radio komunitas di daerahnya.

“Bila program ini berjalan lancar, warga akan segera menikmati program siaran pengetahuan dalam bahasa daerah lewat radio komunitas di daerahnya. Program ini mendorong bahasa daerah sebagai bahasa ilmiah, sementara radio komunitas dapat berperan secara lebih luas lagi di komunitasnya,” pungkas Nasir. (YS)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *